Kamis, 28 Mei 2009

KAMI MENUNGGU KEDATANGAN KALIAN UNTUK MEMPERJUANGKAN ISLAM


Sekarang ini, kami semua sedang menunggu-nunggu datangnya hari saat para aktivis islam, khususunya para pemuda, datang bersemangat memperjuangkan islam dan kaum muslimin. Kami menunggu-nunggu hari semacam hari Abu Bakar saat terjadi murtad massal, semacam hari Khalid saat perang Yarmuk, semacam hari Sa’ad saat perang Qadisiyah, semacam hari Qurthuz saat perang ‘Ain Jalut, semacam hari Muhammad al Fatih saat penaklukkan Konstantinopel, dan semacam hari Sulaiman al Halbi saat menghabisi Kleper.

Kami ingin [walaupun sesaat sebelum kami dijemput maut] mata kami dapat merasakan sejuknya menyaksikan khilafah islamiyah, menyaksikan panji-panjinya berkibar di Timur dan Barat, menyaksikan payungnya yang teduh memenuhi dunia dengan keadilan, kebenaran, cahaya dan petunjuk. Kami inginkan hari saat khilafah memandang awan lalu berkata, “wahai awan, pergilah ke timur atau ke barat, kamu pasti akan menjumpaiku di sana…!”

Kami tunggu saat kata-kata itu nyata adanya. Saat kekuasaan islam sampai ke timur dan barat, sampai ke seluruh pelosok negeri. Saat kekuasaan khilafah memenuhi setiap jengkal bumi ini dengan kebaikan, hidayah dan cahaya.

Kami benar-benar merindukan suatu hari saat Allah menaklukkan Roma bagi kaum muslimin, hal mana Rasulullah SAW telah mengabarkan bahwa kota ini akan ditaklukkan setelah ditaklukkan Konstantinopel..

Kami menunggu hari semisal hari-hari itu degan sangat cemas dan gelisah.
Sungguh kemenangan islam adalah harapan tertinggi yang menjadi cita-cita seseorang, supaya matanya menjadi sejuk di dunia karenanya.

Hari ini kita merasakan bahwa bukan istri shalihah yang dimaksud dengan kebaikan di dunia yang termuat di dalam firmaNYa,
ربنا ءاتنا في الدنيا حسنة و في الأخرة حسنة
“Wahai Robb kami, berikanlah kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. (Al Baqarah: 201)

Hanyasanya itu adalah kemenangan islam dan dien ini [sebagaimana dikatakan oleh sebagian ulama]. Sungguh, kebaikan yang tak tertandingi. Kebaikan yang menepis segala kelesuan, kegundahan, dan kesedihan, meski salah seorang dari kita mesti kehilangan keluarga, istri, anak, harta atau kedudukannya di jalan ini….

Kami benar-benar merindukan hari-hari semisal hari kala Allah memenangkan dien-NYa, memuliakan wali-wali-NYA, dan HIZB-NYA melebihi kerinduhan kami kepa istri-istri kami, anak-anak kami, bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, hal mana kami sudah tidak berjumpa dengan mereka selama bertahun-tahun…

Kami benar-benar rinduu…rinduuu…sekaliiii..
Kami benar-benar merindu sejuknya mata kami oleh hari semacam hari
‘Uqbah bin Nafi’, saat ia tegakdi atas pelana kudanya, menceburkan kudanya di tepian Samudra Atlantik seraya berkata, “Demi Allah, sekiranya aku tahu bahwa di seberang sana ada daratan, niscaya aku akan berperang di sana di jalan Allah….!!”
Allahu Akbaarrr!!!!....
Lalu ia menatap langit seraya berkata, “ Wahai Rabbku, jikalau bukan karena lautan ini, niscaya aku akan ke sebarang sebagai mujahid di jalan-Mu….”

Kami benar-benar menunggu hari ituuu….
Adakah kalian memenuhinya…..
Adakah kalian mengabulkannya……
Share This
Subscribe Here

1 komentar:

abu racuk on 22 Desember 2010 pukul 05.57 mengatakan...

bagaimana caranya pak

 

Site Info

Followers

Tidak Ada Dien Yang Diridhai Allah Selain Islam Copyright © 2010 HN-newby L-F is Designed by ri-cka
In Collaboration with smooTBuuz