sumber yang mjd landasan pokok unsur-unsur kehidupan dan sistem-sistemnya, khususnya terhadap kekuasaan Allah di muka bumi yaitu Uluhiyah à Al Hakimiyah ‘otoritas kekuasaan’, dimana mereka memberikan otoritas kekuasaan ini kpd manusia shg mereka mjdkan sebagian yg lain sbg tuhan.
Umat Islam adl. sekelompok manusia yg kehidupannya, pandangannya, sistemnya, nilainya, dan ukuran2 yg mereka gunakan seluruhnya bersumber dari manhaj Islam.
Konsep KHAS manhaj Islam :
seluruh manusia terbebaskan dari penyembahan satu sama lain (dlm bbgi bentuk), yaitu dengan :
- menyembah Allah semata,
- menerima perintah dari Allah semata
- tunduk kpd Allah saja
Generasi Qur’ani
Faktor2 yg menjadi pembeda antr generasi pertama dan generasi2 berikutnya :
No
Faktor
pembeda
Generasi pertama
(para sahabat)
Generasi berikutnya
1.
sumber rujukan
Al Qur’an
pencampuran sumber utama (Al Qur’an) dgn sumber lain.
2.
penerimaan dakwah
dipelajari dan langsung diamalkan isinya
dipelajari hanya u/ dikaji dan dinikmati isinya
3.
Hubungan dengan lingkungan jahiliah (thagut)
melepaskan /memutuskan scr total dr lingkungan jahiliahnya dan
bersatu scr total dgn lingkungan Islam, walaupun msh tetap melakukn kontak dagang dan muamalah.
Masih terikat dengan lingkungan jahiliah, belum melepaskan diri secara total.
Tujuan utama :
U/ mengetahui apa yang dikehendaki oleh Al Qur’an untuk diamalkan dan diwujudkan
Tugas :
Mengubah diri kita - mengubah masyarakat kita
Mengubah realitas masyarakat kita - mengubah realitas jahiliah dari akarnya
Mengubah pola pikir dan pemahaman mereka terhadap ide dan realita
Dalam melaksanakan tugas à akan menemukan kesulitan, kepayahan, memerlukan pengorbanan yg besar dari kita. Namun tidak ada pilihan lain jika ingin mengikuti generasi pertama yang telah Allah letakkan mereka dalam manhaj Ilahi dan diberi kemenangan atas manhaj jahiliah.
Karakteristik Manhaj Al Qur’an dalam B’dakwah
Dakwah Rasulullah di Mekah à 13 tahun, membahas :
- penuhanan (al uluhiyyah), memiliki makna al hakimiyyah al-‘ulya ‘kekuasaan tertinggi’
yaitu tidak menyekutukan Allah, mengembalikan/mencabut segala kekuasaan selain Allah (tahgut) hanya
kepada Allah semata.
- penghambaan (al ubudiyyah), mengikrarkan penghambaan kepada Allah semata dengan penerimaan
secara total terhadap syariat yg berasal dr-Nya, berikut penolakan secara tegas segala btk syariat yg lain.
Sasaran à manusia
Langkah awal dakwah à menyeru kalimat laa ilaaha illallaah..(mrp dasar dakwah Islamiyah)
Setelah kalimat tsb tertancap kokoh dalam hati sanubarinya, pada saat itu jiwa manusia telah tunduk dan pasrah secara total, maka penyerahan diri dan ketundukan jiwa merupakan substansi keimanan , sebab ketundukan ini akan mempermudah penerimaan syariat.
Dien ini mrp al manhaj yg langsung bersinggungan dgn realita, maka :
harus didahului dengan kemunculan masyarakat muslim yg memeluk akidah laa ilaaha illallaah, dan bahwasanya kebijakan itu berada di tangan Allah, menolak dengan tegas segala kebijakan yg bkn basal dr Allah, sekaligus aturan yg bukan berasal dari kaidah tauhid ini.
Al Qur’an diturunkan secara :
Berangsur-angsur (al farq) dan perlahan (al mukts), dengan tujuan : agar terjadi kesempurnaan proses pembentukan struktural yang terdiri atas akidah dlm btk organisasi riil, bukan hanya teori.
Manhaj dalam Islam sama dengan ‘kenyataan’.
Setiap manhaj asing, pasti tidak mampu membuat Islam menjadi kenyataan pada akhir perjalanannya. Oleh karena itu, berpegang teguh pada manhaj Islam sama pentingnya dengan berpegang teguh pada akidah dan setiap pergerakan Islam.
“Sesungguhnya Al Qur’an ini mengarahkan pada jalan kehidupan yang lurus.”
Konsekuensi orang-orang yang telah menyatakan ikrar syahadat,
- Mencabut loyalitasnya terhadap masyarakat jahiliah dan menjauhkan diri dari kepemimpinan masyarakat
tersebut dalam btk apapun, baik itu kepemimpinan agama, politik, social, dan ekonomi.
- Memfokuskan loyalitasnya bg pergerakan sosial Islam dan bagi pemimpinnya yang muslim.
Ciri khas manhaj pergerakan Islam :
1. Realistis, dengan dakwah dan jihad
- dakwah, berusaha maluruskan segala keyakinan dan pandangan yang sesat (jahiliah)
- jihad, berusaha meruntuhkan institusi jahiliah beserta penguasa yg bercokol di dlmnya
2. Progresif
Merupakan pergerakan periodic yg terus berkembang scrr berkesinambungan , Setiap fase merupakan
kesinambungan dari fase sebelumnya.
Banyak orang melakukan kesalahan fatal dlm menggambarkan konsep jihad yg sesungguhnya.
Mereka tidak mengerti dengan benar karakteristik fase2 yg mesti dilalui manhaj ini, berikut hubungan
antara ayat2 yang ada dalam Al Qur’an dengan setiap fase ini.
3. Terpola dan memiliki tujuan yang jelas
Pergerakan ini merupakan pergerakan periodik sistemis – harus mengikuti pola dan tujuan yang telah
digariskan. Sejak awal menempuh satu pola dakwah yang tetap, baik itu terhadap kaum kerabat
Rasulullah, Quraisy, bangsa Arab, maupun dunia secara keseluruhan. Untuk mencapai tujuan final à
penghambaan kepada Allah secara ikhlas.
Kemudian berupaya mewujudkan tujuan ini dalam langkah-langkah yang telah tersusun secara
periodik (sunah Rasul).
4. Pro perdamaian dan sesuai dengan aturan legal
Islam telah memaparkan hubungan antara masyarakat muslim dengan masyarakat lainnya, yang didasarkan pada anggapan bahwa Islam (berserah diri kepada Allah) merupakan prinsip universal yang mesti dituju o/ seluruh manusia. Dengan kata lain, manusia, siapa pun tidak boleh menghalang-halangi dakwah Islam ini, dakwah ini harus sampai kepada setiap individu. Individu inilah yang bebas menentukan pilihan : menerima/tidak.
Islam merupakan ikrar universal akan ‘pembebasan’ manusia di muka bumi ini dari penghambaan manusia atas manusia yang lain. Ikrar yang merupakan tindakan revolusi menyeluruh terhadap kekuasaan manusia dengan segenap bentuk, sistem, dan kondisinya. Ikrar untuk mencabut segala kekuasaan Allah yang dicuri dan mengembalikannya kepada Allah.
Mendirikan kerajaan Allah di muka bumi berarti meruntuhkan kerajaan manusia dan mencopot kekuasaan yang dicuri dan mengembalikannya kepada Allah (Az Zukruf: 84; Yusuf:40; Ali Imran:64). Menjadikan kedaulatan bagi syariat Allah semata dan membuang undang-undang buatan manusia.
Ad-diin dalam Islam, merupakan manhaj (metode) dan sistem yang menghukumi kehidupan , dan harus bersandarkan pada akidah. Ad-diin lebih menyeluruh daripada akidah.
Keberadaan jihad bagi kelangsungan dakwah sangat penting. Dakwah tidak cukup hanya dengan penjelasan secara filosofis teoritis. Hal ini berlaku, baik di wilayah damai (daarul Islam) –dalam keadaan aman maupun terancam.
Perdamaian dalam Islam berarti terwujudnya semua ad-diin yang ada di muka bumi ini menjadi milik Allah, dengan kata lain, segala penghambaan hanya ditujukan u/ Allah semata, tidak lagi ditemukan penuhanan antar manusia.
Peperangan dalam Islam mengalami perkembangan yang menarik:
1. diharamkan (periode Mekah-awal hijrah -- karena pada waktu itu di Mekah, kebebasan berdakwah
terjamin) – QS An Nisaa:77
Fase Mekah : fase pendidikan dan persiapan, dengan tujuan :
- pendidikan jiwa individu u/ bersabar dalam menghadapi segala hal (spt: ketidakadilan)
- agar dapat membersihkan diri nya, melepaskan kepentingan pribadinya
- untuk mendidik diri agar dapat menahan perasaan hati
- agar masyarakat Mekah mjd masyrkt yg trorganisasi , memiliki pemimpin yg dapat dijadikanrujukan dlm setiap urusan kehidupan. Sebagai fondasi dlm rangka mbangun masyarakat muslim yang tunduk pada kepemimpinan yang progresif.
2. diijinkan – QS Al Hajj:39-41 (di Madinah – pada awal2 masa hijrah)
3 diperintahkan hanya untuk orang2 yg memulai peperangan – QS Al Baqarah:190
4 diperintahkan untuk memerangi seluruh kaum musyrik yg ada – at Taubah:36; at Taubah:29
Laa Ilaaha Illallaah
Makna laa ilaaha illallaah dari rukun Islam pertama : menghambakan diri di hadapan Allah semata, sedangkan Muhammadar-rasuulullah berarti tata cara penuhanan yang sepenuhnya diserahkan kepada Rasulullah.
Karena itu sayahadat merupakan prinsip bagi manhaj paripurna, yang merupakan landasan bagi kehidupan umat Islam.
Yang tidak dikatakan sebagai hamba Allah :
1. Tidak meng-Esa-kan Allah (An-Nahl:51-52)
2. Jika mengarahkan ritual ibadah kepada selain Allah atau mengiringi peribadatannya kepada Allah dengan peribadatan kepada selain Allah. (Al An’aam : 162-163)
3. Seseorang yang menerapkan syariat perundang-undangan yang berasal dari selain Allah (As-Syura:21; Al Hasyr:7)
Jadi penghambaan kpd Allah harus diwujudkan dalam keyakinan, ritual ibadah, dan syariat perundang-undangan.
Yang dikatakan sbg kelompok muslim yang kemudian menjadi masyarakat muslim :
- satu kelompok manusia yg mengikrarkan bahwa penghambaan mereka hanya demi Allah dan tidak menyembah apapun selain Allah, baik keyakinan, pandangan hidup, perasaan, sistem,dan syariat. (persaksian – syahadat – mrp prinsip pertama yg mjd pilar Islam)
- lalu menata kehidupan ini di atas landasan penghambaan yg ikhlas
- membersihkan jiwa dari penghambaan kepada yg selain Allah -- terpisah dari masyarakat jahiliah.
Masyarakat jahiliah :
- setiap masyarakat yg bukan masyarakat Islam
- tidak mengikhlaskan penghambaannya kepada Allah, yg tampak pada keyakinan, ritual ibadah, dan syariat perundang2an.
- Yang termasuk di dalamnya :
1. Masyarakat komunis, karena ingkar thd wujud Allah & penghambaan pada partai
2. Masyarakat penyembah berhala
3. Masyarakat Yahudi dan Nasrani
4. Masyarakat yang mengatakan bahwa dirinya adalah ‘masyarakat Islam’, karena mereka tidak merealisasikan penghambaan kepada Allah semata dalam sistem kehidupannya. Mereka telah memberikan hak memerintah kepada orang yang lain selain Allah. Dari orang itulah mereka menerima sistem, nilai, hukum, adat kebiasaan, tradisi, dan semuanya.
Mengenai orang yg memerintah à Al Maidah : 44
Mengenai orang2 yg diperintah à An Nisaa : 60-65
Pokok-pokok ijtihad dan pengambilan hukum (istinbaath) yang telah ditentukan itu sudah jelas dan makruf .(An Nisaa : 59). Tidak seorang pun yg membuat peraturan sendiri , berhak berkata ‘Ini adalah syariat Allah’ kecuali kalau kekuasaan tertinggi telah diumumkandan bahwa yang menjadi sumber kekuasaan adl Allah, bukan rakyat, bukan partai, bukan manusia manapun.
Syariat universal
Konsepsi Islam, didasarkan pd persepsi bahwa seluruh yang ada ini adalah ciptaan Allah.
Di balik setiap wujud yg ada di alam semesta ini, ada satu hukum yg mengaturnya.
Seluruh alam semesta ini tunduk berserah diri kepada yang mengaturnya, kepada takdir yg menggerakannya, dan kepada hukum yang menyelaraskannya,sehingga tdk pernah satu detik pun terpikir oleh alam semesta ini u/memberontak terhadap kodrat itu, atau melawan takdir, atau melanggar hukum yg telah ditetapkan baginya. (An Nahl:40; Al Furqaan:2; Al A’raaf : 54)
Manusia mrp bagian dari makhluk yg ada di alm semesta ini. Karena itu hukum yg mengatur fitrah manusia berhubungan erat dgn hukum yg mengatur seluruh eksistensi ini. Ciri khas tambahan yg telah diberikan Allah kepada manusia yaitu diberikannya kebebasan berkehendak berbuat apapun, sedangkn dr segi jasmani, ia ttp tunduk kpd hukum alam yg telah Allah ciptakan baginya, baik senang maupun tidak.
Allah telah menciptakan alam semesta ini, juga manusia.. Ia juga menundukkan manusia itu kepada hukum-Nya, sebagaimana alam semesta. Ia juga menciptakan bagi manusia suatu syariat untk mengatur kebebasan berkehendaknya. Atas dasar ini syariat merupakan undang-undang universal Allah yg mengatur fitrah manusia, termasuk segala eksistensi.
Dengn begitu, aplikasi syariat Allah itu merupakan suatu kewajiban untuk mewujudkan keserasian itu, di samping kewajiban untuk mewujudkan Islam sbg sebuah keyakinan. Islam tidak akan terdapat dalam kehidupan manusia sebagai satu sosok individu atau suatu kelompok kecuali dengan mengikhlaskan penghambaan diri kpd Allah : dengan menerima cara penghambaan diri Rasulullah saja, sebagai perwujudan dr isi rukun Islam yg pertama yaitu syahadat Laa ilaaha illallaah wa Muhammadar-rasulullah.
Dalam konsepsi Islam, kewajiban terhadap syariat Allah adalah akibat dari kaitan yg sempurna antara
- kehidupan manusia dan alam semesta
- hukum yang mengatur fitrah manusia dan hukum yg mengatur alam semesta ini
- hukum universal ini dan syariat yg mengatur kehidupan umat manusia.
Islam sebuah pedoman
Islam hanya mengenal dua macam masyarakat :
1. Masyarakat Islami à masyarakat yg melaksanakan Islam scr keyakinan ritual ibadah, secara syariat sistem, scr budi pekerti dan tingkah laku.
2. Masyarakat jahili à tidak melaksanakan Islam, tidak diperintah oleh akidah dan konsepsi Islam, oleh nilai dan timbangan Islam, oleh sistem dan syariat Islam, oleh budi pekerti dan tingkah laku Islam.
Bila kekuasaan tertinggi dalam suatu masyarakat kembali kpd Allah semata, terlambang dengan berdaulatnya syariat, maka ini adalah satu-satunya bentuk dimana manusia dapat menjadi bebas dgn sempurna dgn sesungguhnya dari penghambaan manusia. Inilah yg merupakan peradaban manusia yg sesungguhnya, krn peradaban manusia itu menghendaki adanya suatu fondasi pokok untuk kebebasan manusia yg sesungguhnya dan sempurna, demi ketinggian martabat yg mutlak bg tiap individu dlm masyarakat. Dalam masyarakat yg sebagian manusia menjadi tuhan-tuhan pencipta peraturan dan sebagian yg lain menjadi budak yg mematuhi peraturan , maka sesungguhnya kemerdekaan dan martabat manusia dlm tiap individu sama sekali hilang.
Hanya dlm Islamlah—yg dijaga oleh Allah—perbudakan manusia oleh manusia lainnya tidak terjadi, manusia hanya menjadi hamba Allah saja. Dgn demikian manusia menjadi merdeka secara penuh dengan pengertian yg sesunguhnya à merupakan inti kebudayaan manusia yg melambangkan ketinggian martabatnya. Allah telah mengumumkan bahwa manusia itu adalah khlifah-Nya di atas bumi dan merupakan sosok makhluk yg mulia.
Tugas khilafah yg benar :
- mengikhlaskan penghambaan diri kepada Allah saja dan melepaskan diri dr penghambaan kepada selain Allah
- menerapkan manhaj Allah dan menolak untuk mengakui keabsahan manhaj lainnya
- menjadikan syariat Allah saja yg memerintah seluruh kehidupan dan menginmgkari legalitas syariat lainnya.
- hidup dgn nilai dan budi pekerti yg telah ditetaokan oleh Allah baginya, dan meninggalkan nilai serta budi pekerti yg telah diciptakannya sendiri.
- meyakini syariat universal yg telah dikaruniakan Allah bagi seluruh alam semesta ini.
Manusia dikatakan telah mencapai peradaban tertingginya di saat ia melakukan semua ini secara rabbani, yaitu melakukan tugas khalifah Allah dalam bentuk seperti ini, sebagai suatu penghambaan dan ibadah kepada Allah.
Islam tidak membenci materi, juga tidak menghina segala inovasi materiil. Kemajuan ini bagi manhaj Allah merupakan satu nikmat dari nikmat2 Allah bagi hamba-hambaNya, yg telah ia janjikan dgn pahala karena ketaatannya ini.
Masyarakat Islami mrp buah dari pergerakan yg berkesinambungan , yaitu pergerakan yg menetapkan kemampuan dan nilai setiap individu di dalamnya . Pergerakan ini tergambar dlm akidah yg datangnya dari Allah. Allah yg mendorong akidah ini menuju mata hati. Pergerakan akidah yg menyentuh hati ini akan maju lebih jauh lagi. Di saat orang mukmin ini jumlahnya mencapai 3 orang, maka akidah ini berkata ”kamu adalah masyarakat islami yg independen, lepas dr masyarakat jahiliah yg tidak memeluk akidah ini”. Maka dari 3 mjd 10, 10 mjd 100, 100 mjd 1000, dan terus berlipat ganda sehingga terbentuklah masyarakat islam yg besar. Saat Islam masuk ke lingkungan yg lain, maka ia akan membangun –dgn nilainya yg abadi, tdk berubah bentuk peradaban lain. Dalam setiap kondisi bagaimanapun ia akan tetap menjaga orisinalitasnya yg independen.
Pandangan Islam dan Kebudayaan
Islam memandang, bahwa ada 2 macam kebudayaan, yaitu :
1. kebudayaan yg berdiri di atas kaidah-kaidah pandangan Islam --kebudayaan islam-- menyeluruh, meliputi segenap aktivitas berfikir dan realitas kemanusiaan, termasuk kaidah2 & metodologi serta segala macam karakteristik yg dpt menunjang pertumbuhan aktivitas ini berlangsung scr terus-menerus.
2. kebudayaan jahili yg berdiri di atas beragam paradigma yg kembali pada satu kaidah, yaitu kaidah yg didasarkan pada pembentukan pola pikir ketuhanan yg tdk merujuk pd Allah di dalam timbangan2nya.
Islam memperkenankan setiap muslim meraih ilmu kimia, biologi, astronomi, kedokteran, industri, pertanian, administrasi dan kesekretariatan, dan sejenisnya dari orang non muslim atau orang muslim yg tdk terpercaya ketakwaanya. Hal tsb boleh, dgn syarat tidak ditemukannya seorang muslim yg terpercaya keagamaan dan ketakwaannya yg dpt diambil darinya ilmu. Akan tetapi Islam melarang seorang muslim meraih pokok2 akidahnya , dasar2 pandangannya, interpretasi Al Qur’an dan hadistnya, serta sejarah nabinya, paradigma kesejaharahan dan interpretasi aktivitas, mahzab masyarakatnya, sistem hukumnya, politik, seni, kesusastraan, dan ungkapan2 lainnya, dari sumber yg bukan berasal dr Islam, juga tdk dari seorang muslim yg tdk terpercaya keagamaan dan ketakwaannya. Ilmu yg putus dari kaidah keimanan bukanlah ilmu yg dimaksud oleh AL Qur’an. Ada hubungan antara kaidah keimanan dgn seluruh ilmu yg berkaitan dgn hukum alam dan kehidupan. Semuanya menuju kepada Allah.
Kewarganegaraan seorang muslim adalah akidahnya
Islam dtg u/ mengembalikan manusia kepada Tuhannya, untuk menjadikan bahwa kekuasaan inilah yg menjadi sumber standar dan nilai manusia.
Partai yg menjadi milik Allah itu hanya satu saja, partai-partai yg lain kepunyaan setan. . (An-Nisaa : 76; Al An’aam :153)
Hanya ada satu jalan untuk sampai kepada Allah, jalan2 lain tdk akan menjurus kepada Allah. (Al An’aam :151) Hanya ada satu sistem saja yaitu sistem Islami. Selain itu adalah sistem jahiliah. (Al Maaidah : 50; Al Jatsiyah : 18)
Kebenaran itu hanya satu, yang lain adalah kesesatan. (Yunus : 32)
Daar itu hanya satu, yaitu Daarul Islam ’wilayah damai’, suatu wilayah yg merupakan tanah air orang Islam, negara muslim, dmn yg berkuasa adalah akidah, dilindungi oleh syariat Allah, dan dimana hukum Allah itu dilaksanakan, juga tidak terdapat hubungan loyalitas antara penduduknya. Daarul Islam diperuntukkan bagi semua orang yg memeluk agama Islam dan rela menjadikan syariat Islam sebagai syariatnya. Juga berlaku bagi semua orang yg rela menerima syariat Islam sbg suatu sistem sosial, kendati mrk tdk memeluk agm Islam , spt para Ahlul kitab (Nasrani & Yahudi) yg tinggal dlm Daarul Islam.
Yang lain dari itu adalah Daarul Harb, ’wilayah perang’, dmn tidak ditegakkan dan diberlakukannya syariat Islam, setiap petak bumi yg memerangi akidah orang muslim. Wilayah tsb hrs diperangi o/ seorang muslim, walau disana tempat kelahirannya, kerabatnya, keluarganya, hartanya. Begitupun Muhammad saw, berjuang menentang Mekah. Kemudian Mekah pun menjadi Daarul Islam setelah penduduknya memeluk dan melaksanakan syariat Islam.
Inilah Islam!!
Islam bukanlah kata-kata yg diucapkan dgn lidah
Islam bukanlah tanah air tempat digembar-gemborkannya slogan dan bendera Islam.
Islam bukanlah warisan yg diperoleh seseorang karena ia terlahir dlm keluarga yg bukan Islam.
Islam bukanlah sebongkah bumi, sebuah bangsa, sutu hubungan kekeluargaan, suku, ataupun marga.
Islam telah melepaskan ikatan manusia dr ikatan bumu agar dpt terbang menuju langit.
Pengertian Tanah air yg sebenarnya adalah suatu wilayah yg diperintah oleh akidah, oleh manhaj kehidupan dan syariat Allah. Kewarganegaraannya adalah akidah dan manhaj kehidupan ini.
Bangsa Tuhan yg benar2 terpilih adalah umat yg muslim yg selalu bernaung di bawah bendera Allah, walaupun bangsa, warna, dan tanah kelahirannya berbeda2. (At Taubah : 24)
Perubahan revolusioner.
Islam adalah suatu gambaran independen bagi sebuah eksistensi dan kehidupan, suatu gambaran yg mempunyai karakteristik yg unik.
Tugas utama Islam yang dilakukan oleh tiap muslim (3:110; 3:41) adalah :
- membangun satu kehidupan manusiawi yg selaras dengan pandangan yg bertentangan dgn jahiliah
- menegakkan di muka bumi ini satu sistem yg mengikuti formula (manhaj) Ilahi yg telah Allah tetapkan
Jadi tugas Islam bukanlah menyelaraskan diri dengan pandangan-pandangan jahiliah yg menyebar di muka bumi ini.
Jadi tugas Islam adalah menyingkirkan tampuk kepemimpinan jahiliah thd manusia, mengambil alih dengan formulanya yg khas, berkharakteristik independen, dan autentik.
Islam adalah menghambakan manusia di hadapan Allah semata, dgn memberikan kepada mereka pandangan-pandangan, keyakinan, syariat, undang-undang, nilai, dan timbangan-timbangan dari Allah semata, serta membebaskan mereka dari belenggu makhluk lainnya.
Islam tidak menerima kata sepakat dgn kejahiliahan, baik itu konsepsi maupun kondisi yang terlahir dari konsepsi ini. Sikap Islam sangat tegas, di antaranya :
- Pilihan hanya satu : Islam atau kejahiliahan, tidak ada kondisi lain (setengah Islam-setengah kejahiliahan) yg ditolerir oleh Islam.
- Hanya ada satu kebenaran, tidak ada pluralitas kebenaran maupun relativitas kebenaran, selain kebenaran adalah kesesatan, tidak dapat disatukan/dilebur
- Jika bukan hukum Allah berarti jahiliah
- Jika bukan syariat Allah berarti hawa nafsu
- Kalau tidak berhukum dengan apa yg Allah turunkan, berarti memilih bencana yang akan Allah timpakan
Tdp pd surah Al Maa’idah:49; As-Syuraa:15; Al Qahash:50; Al Jatsiyah:18-19; Al Maa’idah:50.
Dr ayat2 tsb, terlihat jelas bahwa dalam hal ini hanya ada 2 pilihan, tidak ada yg ketiga.
Kejahiliahan adalah kotoran masa lalu dan sekarang, yg fenomena dan bentuknya sangat beragam, tetapi lahan dan asalnya hanya satu, yaitu nafsu manusia bodoh serakah.
Karena perbedaan yang mendasar antara watak manhaj Allah dan manhaj manusia inilah, maka tidak mungkin mempertemukan keduanya dalam satu sistem. Mustahil dpt melakukan konvergensi antar keduanya. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, maka ia juga tdk akan merestui manhaj yg bukan manhaj-Nya.
Kita jgn sampai membiarkan manusia begitu saja, tanpa memperkenalkan kepada mereka bahwa Islam bukanlah paham2 sosial konvensional, bukan pula sebuah sistem hukum konvensional dengan nama dan aliran bermacam2.
Islam adalah Islam, dgn karakteristik, pandangan, & kondisi yg KHAS, mewujudkan kebaikan bagi manusia, Islam yg tinggi, bersih, sistematis, indah, yg bersumber langsung dari Allah Yang Mahatinggi dan Mahabesar.
Hakikat permasalahannya adalah pilihan, antara kafir dan iman, syirik dan tauhid, jahiliah dan Islam..
Jadi tugas utama Islam adalah menggatikan pandangandan kebiasaan jahiliah dengan pandangan dan kebiasaan Islam.
Ini tidak mungkin dgn menerapkan kejahiliahan, sebagainmana halnya jika kita pilah sekarang kemudian nanti di akhir perjalanan membuangnya. TIDAK! Yang demikian itu merupakan upaya yg sia2, menggabungkan 2 hal yang bertolak belakang. Di antara keduanya terdapat jurang yg dalam sekali, tanpa jembatan yg mempertemukan kedua tepiannya. Sedangkan kita hidup di tengah2 kejahiliahan. Yang kita inginkan adalah hijrahnya orang2 jahiliah kepada Islam. Hijrah dari kejahiliahan kepada Islam.
Kepercayaan Diri yang Bersumber dari Iman
Ali Imran:139.. – perintah u/ berjihad
Allah tidak akan membiarkan seorang mukmin sendirian menghadapi tekanan yang dahsyat itu. Ia tidak akan membiarkan seorang mukmin dengan beban yg berat.
Perintah ini datang untuk menepis kelemahan dan kesedihan, yg harus dihadapi dgn jiwa yg besar (tidak cukup sekedar sabar dan tabah), dengan perasanan tinggi hati memandang hina segala kekuasaan yg lalim, nilai yg berlaku, konsepsi, standardisasi, kondisi, tradisi, kebiasaan, dan rakyat yg penuh kesesatan. Seorang mukmin memiliki syariat dan hukum yg lebih hebat. Seorang mukmin akan tetap tegak menggenggam agamanya. Sedang yg lain mengejek menghina pendirian, konsepsi, dan nilai2 yg diyakininya. Namun si mukmin tidak akan merasa hina dan sedih, justru dia akan memandang orang2 itu hina dan kotor. Sebab dia tahu kemana rah kafilah yg bersih itu akan menuju dan kemana pula akhir tujuannya.
Kejahiliahan adalah suatu keadaan yg selalu berulang dikala masyarakat sudah menyimpang dari tuntunan Islam, kemarin, sekarang, maupun besok.
Islam adalah agama yg menganjurka kerja keras, bersusah payah, berjuang, dan menjadi syahid. Agama dan akidah spt ini akan diterima org ygmau menerimanya dgn keyakinan semata2 karena Allah, bkn krn manusia, atau tipu daya. Agama ini akan dijauhi oleh orang2 tamak dan oportunis, haus kekayaan, hanya mendengarkan penilaian manusia, bukan penilaian Allah.
Seorang mukmin akan mendasarkan nilai, konsepsi, dan neraanya kepada Allah, di dalam kalbunya ada sumber yg dipancarkan oleh Allah. Jadi bagaimana mungkin dalam hatinya itu tdp perasaan rendah dan resah, sedangkan ia selalu berhubungan dengan Tuhannya.
Walaupun yg sesat itu berkuasa, memiliki ide2 cerdas, massa yg banyak, semua itu tdk mengubah kebenaran sdkt pun. Sebab mukmin berada si jln yg benar, sedang selain kebenaran itu adalah kesesatan. Kesesatan itu selamanya tidak sama dgn kebenaran apapun keadaannya. (3:8-9)
Inilah Jalan itu
Dengan semakin banyak cobaan, iman akan semakin bertambah, akidah semakin menguat. Lepas beban dari ikatan dunia dengan mengobankan akidah.
Nilai terbesar menurut neraca Allah adalah akidah.
Dagangan paling menguntungkan di pasar Allah adalah iman.
Kemenangan tertinggi adalah
- kemenangan jiwa dalam mengatasi materi,
- kemenangan akidah dlm mngatasi penderitaan
- kemenangan iman dlm mengatasi cobaan
Inilah arti kemenangan yg sebenarnya..
Kebanyakan manusia memiliki cara pandang yg duniawi yg sempit dan bjangka pendek. Sedang Al Qur’an mengajarkn kpd manusia satu cara pandang ukhrawi yg luas dan berjangka panjang, krn cara pandang ini akan melahirkan satu hakikat yg menjadi dasar konsepdi kemimanan yg benar.
O/k itu, Allah menjanjikan kpd org2 mukmin satu balasan akan iman dan taatnya, serta kesabaran dlm menerima ujian serta keteguhan dlm menghadapi cobaan hidup, berupa :
- ketenangan hati (Ar-Ra’ad:28)
- keridaan dan kasih sayang (Maryam:96)
- disebut2 namanya di hadapan malaikat (HR Tarmidzi; HR Bukhari Muslim)
- kesibukan malaikat mengurusi urusan orang2 di bumi ni (Al Mu’min:7)
- hidup di sisi Allah (Ali Imran:169-171)
Di samping itu juga Allah berkali2 memberikan ancaman siksaan bagi orang2 yg mendustakan, lalim, dan penuh dgn dosa di akhirat nanti (Ali Imran 196-197; Ibrahim:42-43; Al Ma’aarij:42-44)
Medan pertempuran bisa saja menyempit, waktu pun bisa tak cukup lagim penilaian & pertimbangan pun bisa tak ada lagi. Namun cakrawala jiwa mukmin masih tetap luas, cita2nya masih besar. Dalam kisah Ash-habul Ukhdud dlm surah Al Buruuj 1-16, menggambarkan watak dakwah dan sikap dai dalam menghadapi setiap kemungkinan.
Apa yg perlu dilakukan hanyalah menunaikan kewajiban, menjadikan Allah satu-satunya tuhan, mengutamakan akidah drpd kehisupan duniawi, percaya diri dgn iman yg dimiki untuk melawan cobaan, menyandarkan diri hy kpd Allah. Jika telah ditunaikan, Allah akan berbuat bagi dakwah dan agamaNya sesuatu yg Ia kehendaki – di sinilah akhir perjalanan sejarah iman.
Mereka –orang2 mukmin generasi pertama-- adalah pekerja Allah, dmn, kpn, dan bgmnpun mereka bekerja, pasti akn mdpt upah dr Allah, mereka tdk perlu mgapai satu target apapun dr dakwah yg dilakukan. Perjalanan akhir dakwah adalah urusan Allah, bukan urusan mereka. Mereka hanyalah juru dakwah suruhan Allah.
Fase2 yg dilalui oleh generasi pertama, meliputi :
- Fase I à akan mendapatkan hasil di dunia berupa ketentraman hati, perasaan bangga, gambaran yg indah, bebas dr segala ikatan dan tarikan, serta rasa takut dan bimbang dlm situasi apapun.
- Fase II à di daat meninggalkan dunia fana ini, hasil yg diperoleh adalah sanjungan dr malaikat serta sebutan dan kehormatan.
- Fase III à di akhirat, akam menerima hasil berupa perhitungan (hisab) yg mudah dan kenikmatan besar.
- Fase terakhir à memperoleh hasil yg terbesar, yaitu ’keridhaan Allah’, mereka dipilih u/ menjadi barometer penghargaan dan kekuasaan-Nya.
Ada hikmah yg selalu tersembunyi di balik setiap kondisi dan yg berlaku, karena Dia adalah pengatur alam semesta ini, pengintai dari awal sampai akhir. Hikmah peristiwa itu kadang2 pada satu saat diperlihatkan kepada kita—sesudah sekian banyak generasi berlalu dan sekian abad lamanya. Mengapa demikian? Pertanyaan bodoh inilah yg selalu dihindari oleh seorang mukmin. Karena sejak awal dia sudah tahu bahwa di balik setiap ketentuan-Nya itu pasti ada hikmah yg tersembunyi. Keluasan cara pandang serta corak berpikirnya yg jauh tentang masa, tmp, nilai, dan pertimbangan2, membuat dia tidak perlu lg bertanya ttg hal spt itu.
Tidak ada yg ia pandang kecuali akhirat
Tidak ada yg ia harapkan kecuai ridha Allah
Hati ini adalah hati yg senantiasa siap untuk menempuh perjalanan di atas bumi ini dengan nasihb, penderitaan, pengucilan, siksaan, dan pengorbanan hingga menemui ajalnya.
Ia tidak mengharap upah apapun, kendati itu kemenangan dakwah, kemenangan Islam, dan keunggulan kaum muslimin.
Hingga apabila hati ini telah didapat—yaitu hati yg berniat suci karena Allah, yg tahu bahwa dalam perjalanannya harus berkorban tanpa mengharap imbalan apapun kecuali akhirat—maka Allah akan memberinya kemenangan di dunia. Sebab hati spt itu, adl hati yg layak untuk menunaikan amanat, hatinya benar2 ikhlas karena Allah.
Puncak pertarungan antara orang2 mukmin dan orang2 kafir adalah pertarungan akidah. Kalau tidak kafir, ya muslim; kalau tdk jahiliah, ya Islam.
Pembesar2 musyrik dahulu pertnah menawarkan harta, pangkat, dan kemewahan hidup kepada Nabi Muhammad saw. Dengan satu imbalan saja, yaitu Nabi Muhammada saw., mau berhenti dari perjuangan akidah dan mau berkompromi. Seandainya waktu itu Nabi Muhammad saw, mengiyakan apa yg mrk kehendaki, niscaya tidak ada lagi pertentangan antara mereka dan Nabi Muhammad.
Orang2 yg hanya mengingat akidah, pada akhirnya memperoleh kemerdekaan di bawah bendera akidah.
”Dan, mereka tidak menyiksa orang2 mukmin itu melainkan karen orang2 mukmin itu beriman kepada Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji.” (Al Buruuj:8)
ALLAHU AKBAR!!
3 komentar:
Heuheu..
ternyata setelah dicopy k blog formatnya ngawur n tabelnya malah ilang..
punten lah.. ^-^V
Terima kasih ringkasannya,, berguna bgt,, karena banyak yg ga pnya waktu baca bukunya,, dan lagi udah jarang dijual dimana2,, cuma banyak ketikan salah, kl boleh tlg disempurnakan,, pgn dicopi n dibagikan ke teman2.. thank you
@Thank you
kalau mau nanti saya kirimkan ringkasan dlm format MS word. karena saya tdk familiar dgn html, jd ringkasan ini saya paste saja dr word ^^V
silahkan tinggalkan alamat e-mail, insyaalloh saya kirim :)
Posting Komentar